"Ya, tetap kami periksa. Artinya, kita tidak boleh underestimate terhadap sesuatu yang mencurigakan. Kami catat identitasnya, kami fasilitasi untuk dirawat di rumah sakit, untuk kejiwaannya. Dan kami coba menghubungi keluarganya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Prihatini, yang mengenakan daster berwarna pink dan membawa tas, awalnya berjalan di sekitar gedung MK pada pukul 10.00 WIB. Kehadirannya menyedot perhatian polisi. Polisi lalu menghampiri perempuan itu, yang kemudian menyeberang dan duduk di trotoar Monumen Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat digotong, Prihatini masih berteriak histeris dan menangis. Salah satu polisi mengatakan Prihatini diduga stres lantaran ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prihatini kepada polisi juga mengaku ingin bunuh diri.
"Wanita itu stres katanya mau ketemu Pak Jokowi terus mau bunuh diri katanya," kata salah satu polisi.
Tonton video Ada Yel-yel Minta Habib Bahar Dibebaskan di Aksi Kawal MK:
(aud/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini