"Ya imbauannya, kita ajak semua pihak untuk bisa menerima apa pun hasil keputusan Mahkamah Konstitusi. Dan jangan ada lagi demo-demo yang sifatnya menyebabkan kerusuhan," ujar Ma'ruf di gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NU tidak pernah mendukung upaya-upaya aksi, NU itu patuh. Kalau sudah di MK, ya kita menerima hasilnya," ucapnya.
"NU memperkuat perannya sebagai organisasi islam, yaitu membimbing umat dan memberikan kontribusinya mengawal negara sebagai upaya-upaya menjaga keutuhan bangsa dan negara," lanjut Ma'ruf.
Lebih lanjut ia berharap tidak ada lagi perbedaan setelah putusan MK. Ma'ruf menekankan, siapa pun yang terpilih nanti harus menjadi pemimpin bagi seluruh kelompok.
"Sesudah ini kita harus bisa menyatukan kembali, tidak ada lagi friksi-friksi, tidak ada 01, tidak ada 02, dan yang nanti terpilih jadi presiden dan wakil presiden dia harus menjadi pemimpin yang baik untuk bangsa Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, PA 212, GNPF, dan sejumlah organisasi lainnya berencana mengadakan aksi massa kawal sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sekaligus halalbihalal di sekitar gedung MK pada 25-28 Juni. Soal rencana ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau tidak perlu ada aksi di depan gedung MK. (eva/zak)











































