"Yang awam nggak paham atau nggak tahu tentang ular dan kita lihat di luar sana better kita sama sekali nggak dekatin. Bahkan kalau itu nggak berbisa karena kita yang awam nggak pernah tahu ciri apakah itu ular berbahaya atau nggak. Lebih baik anggap semua reptil khususnya ular berbahaya. Karena itu buat menghindari kejadian yang nggak kita inginkan," kata Roy kepada detikcom, Minggu (23/6/2019).
Roy menuturkan ular merupakan binatang yang liar meski sudah dipelihara bertahun-tahun. Dia membandingkan sifat ular yang sangat berbeda dengan hewan mamalia peliharaan lainnya seperti anjing dan kucing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roy sendiri menuturkan ular sanca merupakan salah satu ular yang bisa tumbuh sangat panjang. Menurutnya, memelihara ular sanca berbahaya jika tidak ditangani oleh yang ahli.
"Sebenarnya sanca tidak berbisa tapi itu buat expert-lah," sebut Roy.
Terkait tewasnya Jana, Roy menduga kurangnya pengetahuan memelihara ular menyebabkan kecelakaan tersebut. Menurutnya, ular sanca sepanjang 3 meter idealnya membutuhkan penanganan hingga tiga orang
"Itu kurang pemahaman karena ketidak tahuannya. Meskipun katanya sudah setiap hari berinteraksi dengan ular. Mungkin karena kurang pengetahuan. Karena kejadiannya reptil itu kan 3 meter. Kalau misalkan yang biasa idealnya itu adalah sanca atau piton itu kalau misalkan sudah 3 meter ditangani 2 sampai 3 orang. Tidak sendirian,"
Jana diduga tewas karena dililit ular peliharaannya. Kejadian nahas itu berlangsung di rumah Jana, Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Jumat (21/6).
"Dililit (meninggalnya). Lagi dimandiin (ularnya), ketahuan sama anak sudah tengkurap (posisi Jana) di air (jamban)," kata Elah (38), istri Jana, kepada detikcom, Minggu (23/6/2019).
Kesaksian Warga Bandung Korban Dililit Ular Sanca:
(fdu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini