"Kami masifkan angkutan massal karena infrastruktur yang sudah ada bisa dilengkapi dengan angkutan massal yang menjamin safety," kata Budi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).
Budi tidak menyebutkan detail angkutan massal yang dimaksudkannya. Namun dalam angkutan lebaran 2019 ini Budi memang menekankan agar para pemudik, terutama pemudik motor, memanfaatkan adanya mudik gratis yang disediakan pemerintah maupun perusahaan-perusahaan dengan angkutan bus atau kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali soal angkutan massal. Budi menyebut moda transportasi massal juga harus tersedia di kota-kota lain. Dia pun memerintahkan jajarannya untuk melakukan kajian akan hal itu.
"Hal kedua perlu dipikirkan secara simultan mudik memberikan modal sosial bagi masyarakat desa. Ini harus dapat suatu penelitian lebih jauh, kami tugaskan Kabalitbang lakukan apa yang harus dilakukan apakah harus membuat moda angkutan lain yang memastikan saudara-saudara kita di kota lain dapat layanan baik. Angkutan massal jadi solusi," ucap Budi.
Selain itu Budi juga mengatakan peningkatan angkutan massal harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan prasarana yakni terminal. Budi menyebut perbaikan lebih dari 30 terminal akan dilakukan segera di kota-kota besar di Pulau Jawa.
"Tahun ini kita akan perbaiki 30 lebih terminal dan tahun depan kita adakan bisnis tidak memberikan bus tapi memberikan subsidi bus yang ada di kota besar Pulau Jawa. Hal ini bisa jadi memberikan suatu pemikiran mereka yang mudik tak harus berpikir bawa mobil. Ini jadi concern kita," tuturnya. (eva/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini