Seminggu Dirawat karena DBD, Bocah SD di Polman Sulbar Meninggal

Seminggu Dirawat karena DBD, Bocah SD di Polman Sulbar Meninggal

Abdy Febriady - detikNews
Kamis, 13 Jun 2019 08:38 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Polewali Mandar - Amira Salwani, (10), meninggal dunia karena demam berdarah (DBD). Bocah kelas IV sekolah dasar asal Dusun Talolo, Kelurahan Mapilli, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar itu sempat dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit untuk bertahan hidup.

Amira, anak semata wayang dari pasangan Hasna dan Rahim meninggal dunia pada Rabu (12/6) sekitar pukul 21.00 Wita. Dua hari ke belakang, Amira sempat menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar karena kondisi panas tubuhnya yang tidak turun.


"Mulai Selasa malam kondisinya sudah kritis karena trombositnya menurun drastis, bahkan membutuhkan 10 kantong darah golongan O. Namun yang tersedia saat itu hanya beberapa kantong saja," kata salah satu keluarga korban, Fadly saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (13/6/2019) pagi.

Cerita Amira yang meninggal akibat menderita DBD mengundang keprihatinan, apalagi belakangan diketahui Amira sempat berulang kali dilarikan ke Puskesmas Mapilli di dekat rumahnya untuk menjalani perawatan. Namun, pihak keluarga merasa tidak mendapat pelayanan yang baik lantaran petugas puskesmas setempat disebut memerintahkan Amira untuk dipulangkan karena dianggap hanya menderita demam biasa.

Warga juga menyayangkan sikap dinas terkait yang dianggap lalai mengantisipasi penularan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini, apalagi dua minggu sebelumnya, salah seorang anak di daerah ini yang bernama Farhan (12 Tahun), juga dilarikan ke rumah sakit karena menderita penyakit yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya setelah ada pasien yang diketahui menderita penyakit DBD, dinas terkait bergerak cepat melakukan langkah penanganan agar sedini mungkin penularan penyakit ini bisa dicegah," timpal keluarga korban yang lain, Iwan.


Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Mapilli, H Saldy Kursani mengaku telah melaporkan peristiwa ini ke Dinas Kesehatan Polewali Mandar dan berjanji akan segera melakukan penanganan untuk mengantisipasi semakin meluasnya DBD.

"Terkait pelayanan yang dikeluhkan warga, saya belum bisa berkomentar lantaran baru hari ini akan melaksanakan tugas sebagai kepala puskesmas yang baru. Namun sebagai langkah awal, hari ini saya akan langsung ke lokasi untuk melakukan pengasapan di permukiman warga yang terdampak penularan virus penyakit demam berdarah ini. Kami berharap masyarakat proaktif memeriksakan keluarganya jika ditengarai terserang penyakit ini untuk menghindari terjadinya hal tidak diinginkan," jelas Saldy melalui sambungan telepon. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads