"Untuk sementara ini kami belum temukan adanya kelalaian," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar saat dihubungi detikcom, Rabu (12/6/2019).
Polisi telah memeriksa operator dan saksi-saksi di lokasi, termasuk salah satunya pedagang kerak telor. Berdasarkan keterangan operator dan saksi-saksi lainnya, kata Syaiful, komidi putar ambruk karena masalah mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut polisi menyimpulkan tidak ada kelalaian dalam kejadian ini.
"Kalau mesin itu bisa saja tiba-tiba mati, (kecuali) kalau itu patah atau itunya pecah itu bisa kelalaian. Nggak bisa dong, kalau teknis itu nggak ada kelalaian," tambah Syaiful.
Keterangan berbeda disampaikan oleh Marketing Director PT JIExpo Kemayoran Ralph Scheunemann. Ralph menyebut wahana tersebut ambruk karena salah satu kursinya tersangkut pada pagar pembatas.
"Terjadi pergeseran daripada barikade itu menyebabkan pontang-pantingnya (komidi putar) itu kayak dari ranting terbang mutar 'kan itu ada yang kecantol, nyangkut," jelas Ralph Scheunemann kepada wartawan di Ruang Media Center JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
Ralph mengaku pihaknya tidak mengetahui mengapa pagar tersebut bisa bergeser. Ia menduga pagar itu tergeser karena saking banyaknya pengunjung yang datang.
"Saya enggak tahu kenapa dia bergeser, karena memang jumlah pengunjung yang banyak ya, ada anak-anak atau siapa yang geser karena itu tempat permainan," imbuh Ralph.
Insiden itu terjadi pada Senin (10/6) malam. Empat orang pengunjung terluka akibat kejadian itu. Pihak manajemen langsung memberikan pengobatan saat itu juga kepada para korban luka.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini