"Semenjak latihan bersama di laut itu kan sudah tak ada lagi perompakan-perompakan di laut yang dilakukan oleh teroris-teroris. Waktu itu pernah ada (perompakan), sekali waktu itu. Nah, laut, udara sudah (latihan), tinggal darat sekarang," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (12/6/2019).
Ryamizard menyebut anggota teroris yang diwaspadai adalah mereka yang baru pulang dari Timur Tengah. Karena itulah, sebut Ryamizard, latihan militer bersama digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ryamizard, ada sekitar 200 orang Indonesia yang diduga teroris pulang dari Suriah. Namun banyak juga orang Indonesia yang melakukan latihan dan aksi terorisme di Filipina.
"Sekitar 200-an. Tapi yang saya tanya di Filipina itu cukup banyak orang Indonesia-nya. Kenapa terorisnya bisa enak bergabung di sana? Karena ada pemberontak Islam. Jadi masuk ke sana aman dia, kita ikut-ikut aman juga," kata Ryamizard.
Ryamizard menyebut Malaysia hanya sebagai jalur dari para teroris. Sementara Indonesia dan Filipina, merupakan tempat teroris tersebut.
"Karena tempatnya antara Filipina dengan Indonesia, dan Malaysia itu tidak terlalu banyak sih hanya lewat-lewat saja, yang paling dekat ya Indonesia dengan Filipina, kalau ada apa-apa kita siap gitu," ujar Ryamizard. (aik/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini