Menhan Tunggu Kemendag soal Barter Hasil Kebun RI dengan Sukhoi

Menhan Tunggu Kemendag soal Barter Hasil Kebun RI dengan Sukhoi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 12 Jun 2019 18:09 WIB
Menhan Ryamizard (Foto: Agung Pambudhy-detikcom)
Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku telah menyelesaikan proses pembahasan rencana barter hasil perkebunan dengan pesawat Sukhoi. Proses barter, kata Ryamizard, masih menunggu pihak di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Begini ya, kalau antara saya dengan publik sudah selesai. Sudah tanda tangan kontrak, yang belum Kementerian Perdagangan," ucap Ryamizard kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/6/2019).


"Ini kan juga pakai uang imbal dagang 50 persen, artinya kita jual karet, kelapa sawit, dan sebagainya, ini yang belum selesai," sambung Ryamizard.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, setelah proses di Kemendag selesai maka proses pembelian bisa dilakukan. Dia mengaku belum mengetahui detail proses di Kemendag.

"Nggak tahu, kalau saya baik-baik saja, sudah selesai," ucap Ryamizard.



Kemhan berencana melakukan barter hasil perkebunan dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35. Kontrak perdagangan ini senilai US$ 1,14 miliar atau setara dengan Rp 15,16 triliun (kurs Rp 13.300).

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan saat ini pihaknya masih menunggu proses dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sebab, usulan tersebut merupakan programnya.

"Intinya menunggu Kemhan kapan dilaksanakannya. Kita dengan pihak Rusia imbal beli," ungkap dia di sela-sela Halalbihalal di Kemendag, Rabu (12/6). (aik/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads