Soal Pembahasan Israel di DK PBB, Kemlu: Cuma AS yang Tak Setuju

Soal Pembahasan Israel di DK PBB, Kemlu: Cuma AS yang Tak Setuju

Zakia Liland Fajriani - detikNews
Selasa, 11 Jun 2019 22:02 WIB
Direktur Jenderal Multilateral Kemlu Febrian Alphyanto Ruddyard (Foto: Zakia/detikcom)
Jakarta - Kemlu RI menyoroti kecaman AS soal Forum Arria Formula mengenai permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina. Menurut Kemlu RI, hanya AS yang menyatakan forum Arria Formula tidak berguna.

"Kalau kita lihat memang di Arria Formula kemarin hanya satu suara yang beda. bahwa ini isu yang perlu di-address ini isu sudah bukan sekadar hukum aja, tapi juga ada masalah pelanggaran terhadap HAM. Dan hanya satu yang mengatakan ini percuma aja," papar Direktur Jenderal Multilateral Kemlu Febrian Alphyanto Ruddyard saat jumpa pers di Kantin Diplomasi, Kompleks Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).

Febrian juga menceritakan bahwa Arria Formula, yang bertemak "Permukiman dan Pemukim Ilegal Israel: Inti dari Pendudukan, Krisis, Perlindungan, dan Penghalang terhadap Perdamaian", saat itu disiarkan secara langsung. Sehingga warga AS dapat melihat sendiri bahwa hanya negaranya yang memiliki pendapat berbeda dari yang lainnya. Ini juga tujuan dari Indonesia untuk meningkatkan perhatian masyarakat AS terhadap isu ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi, dengan demikian, kita ingin menunjukkan bahwa you are alone. Dan banyak negara-negara yang tadinya kita memiliki pandangan yang sama tapi kan, totally nggak. Akhirnya dia sendiri, dia sendiri. Dan target kita bukan hanya negara, target kita kan konstituen, target kita adalah publik domestik negara itu," jelasnya.

Dia juga mengatakan Indonesia berharap setidaknya melalui pertemuan itu AS dapat mempertimbangkan kembali isi dari penyelesaian konflik Palestina-Israel melalui dokumen bernama 'Deal of the Century'. Seharusnya, menurut dia, AS dapat melihat bahwa sikapnya bertentangan dengan mayoritas sehingga usulannya terhadap masalah ini akan sulit diterima.

"Paling tidak message-message ini, yang disampaikan ini, jadi masukan untuk mereka pada saat mereka finalisasi atau membuat Deal of the Century. Berarti, kalau dapat masukan ini, berarti melawan arus. Chance-nya untuk diterima itu sudah jauh," sambung Febrian.


Febrian juga mengungkapkan, dalam Arria Formula tersebut, Menlu Palestina, yang juga hadir, pun memberikan penegasan bahwa masalah permukiman ilegal ini harus dimasukkan ke perjanjian penyelesaian konflik kedua negara. Ia menambahkan, pesan Menlu Palestina ini sangat jelas dan tidak bisa diabaikan.

"Pak Menlu Palestina itu clear ngomong-nya. Bahwa hal-hal ini harus menjadi bagian dari, kalau ada suatu peace plan atau arrangement, tidak bisa tidak memasukkan. Itu kan message. Kapan lagi kita bisa message straight forward kalau bukan pas di Arria formula," imbuhnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads