"(Kelancaran arus mudik karena) infrastruktur. Infrastruktur selama ini jalan tol, jalan provinsi, jalan kabupaten (sudah baik). Dulu waktu belum (memadai) jadi Brexit masalah," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Selain karena infrastruktur yang memadai, menurut JK, arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar karena keberangkatan pemudik tersebar dalam 5 hari yang berbeda. Namun kemacetan terjadi pada arus balik karena para pemudik pulang dari kampung halaman di hari yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu perginya (mudik) ada 5 hari, jadi 1 juta mobil itu bergerak 5 hari, jadi agak longgar. Tapi umumnya mereka pulang (dari kampung) pada Sabtu-Minggu kemarin itu, dua hari terjadi kemacetan akibat pergi ada waktu lima hari, tapi pulangnya kira-kira 2 sampai 3 hari, jadi pasti dua kali lipat arus itu masuk (ke Jakarta)," ujarnya.
"Tapi tidak ada kemacetan yang berarti (jika) dibandingkan 2015 kemarin, nggak ada, karena infrastruktur makin baik," lanjutnya.
JK juga menyoroti berkurangnya omzet para pedagang di jalur Pantura saat mudik karena adanya, Jalan Tol Trans Jawa. Menurutnya, sejumlah pedagang akhirnya berpindah ke rest area yang ada di Jalan Tol Trans Jawa, khususnya di wilayah Cirebon dan Indramayu.
"Rest area, dia mengganti yang Indramayu, Cirebon, dibawa ke rest area, akibatnya rest area penuh. Akibatnya, terjadi lagi kemacetan di rest area. Rest area parkirnya 300 yang mau masuk 1.000," kata dia. (nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini