"Tadi saya apel, semangat birokrasi kita itu sontoloyo, betul-betul sontoloyo! Belum bisa merespons bagaimana pikirannya gubernur, langkah gubernur," kata Koster di Gedung Wiswa Sabha Utama di Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Senin (10/6/2019).
Koster menyebut ungkapan sontoloyo dia lontarkan supaya para ASN bisa semangat bekerja. "Sontoloyo dari saya, supaya greget itu pegawainya kerja lelet sekali," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya guru-guru harusnya sudah naik pangkat, hampir setahun nggak naik pangkat. Sekarang sudah dibuat posko, sekarang sudah cepat sekali penanganannya. Sekarang ada ribuan guru sudah diatasi kenaikan pangkatnya dalam waktu singkat, ditangani secara khusus masa sampai bertahun-tahun," tutur Koster.
Dia menyarankan para ASN yang masih lelet bekerja agar mundur dari jabatannya. Koster juga mengaku kesal jika kebijakannya tidak diimplementasikan.
"Saya sudah keluarkan warning tadi kalau tidak sanggup kerja cepat mengeksekusi apa yang diinginkan gubernur sesuai kebijakan gubernur, sudah mundur saja dari kepala dinas. Kalau perlu mundur saja jadi PNS. Kalau nggak bisa kerja keras ngikuti cara kerja saya, mundur saja daripada negara rugi bayar," ujarnya.
Koster menyebut pihaknya juga bakal rutin mengevaluasi kinerja para ASN. Dia memastikan para ASN yang tak bisa mengikuti ritme kerjanya bakal diberhentikan.
"Kan baru ini belum saya evaluasi, saya melantiknya eselon duanya baru berapa bulan, 2 bulan. Eselon 3-4 baru akan saya lantik dalam waktu dekat. Sejak saya lantik itu saya hitung 6 bulan dievaluasi nggak beres selesai," kata Koster.
Ia juga sempat menyinggung kehadiran ASN di hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran 2019. Apa kata dia?
"Tadi laporannya yang hadir sekian yang tidak hadir sekian. Buat saya bukan soal hadir dan tidak hadir, kalau hadir kerja yang bener. Lumayan, kadis ada beberapa yang tugas ke Jakarta," ucap Koster.
Pegawai Pemprov Jambi Lari-larian Gegara Telat Upacara:
(tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini