Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana menjelaskan pihaknya sempat mencari Teuku Yazhid karena mirip dengan sosok pelaku tersebut.
"Karena ada kemiripan (dengan pelaku), kita datangi rumahnya. Kemudian ibunya yang mengantarkan ke kami," kata AKBP Sapta saat dihubungi detikcom, Senin (10/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ibunya merasa (pelaku) bukan anaknya, kita tunjukin video itu dan ibunya merasa punya beban moril sehingga diantarkan ke Polda," jelasnya.
Sesampai di Polda Metro Jaya, Teuku diinterogasi. Dia juga diminta menuturkan kata-kata seperti yang diucapkan pria berserban hijau (pelaku).
"Iya itu hanya untuk memastikan saja," ucapnya.
Setelah diinterogasi, ternyata Teuku bukanlah pelaku tersebut. Polisi pun kemudian memulangkan Teuku.
"Profilnya nggak cocok (dengan pelaku, red)," tuturnya.
Video saat Teuku diminta bertutur seperti pelaku tersebar di media sosial. Teuku pun kemudian membuat video klarifikasi bahwa dia bukan pelaku yang dimaksud.
Belakangan, pelaku diketahui bernama Muhammad Fahri. Pelaku ditangkap oleh tim Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 1 Juni 2019.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini