Ali Mazi mengaku sudah mengarahkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membentuk tim guna menginventarisasi kerusakan rumah warga yang terbakar.
"Kami kebetulan ada bantuan untuk pembangunan rumah di desa-desa, sehingga kami bentuk tim khusus untuk menangani masalah ini," kata Ali Mazi, Kamis (6/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim penanganan pascabentrok melibatkan Dinas Sosial, BPBD, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jangan takut tidak punya tanggung jawab. Sebagai gubernur, saya akan membantu," sambungnya.
Kondisi Gunung Jaya, Buton, Sultra, kondusif pascabentrokan warga. Bentrokan dengan warga Desa Sampuabalo membuat 87 rumah di Gunung Jaya hangus terbakar.
Bentrokan mulanya terjadi pada Selasa (4/6) saat malam takbiran. Warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu oleh konvoi warga Desa Sampuabalo, yang berkonvoi dengan motor berknalpot racing.
Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00 Wita, Rabu (5/6), warga Desa Sampuabalo yang melintas dipanah oleh warga Desa Gunung Jaya.
"Akhirnya warga Desa Sampuabalo ini kembali ke desanya, melaporkan. Selang sekitar 30 menit, ada kurang-lebih seratus warga Sampuabalo melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya, melakukan pelemparan batu dan pembakaran," terang Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt.
Simak Juga 'Korban Kerusuhan Buton Bertambah, 2 Tewas dan 8 Luka-luka':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini