"Yang meninggal sudah dua orang, korban luka ada delapan orang," ujar Plt Kadis Kesehatan Buton, Djufri, Jumat (7/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, korban luka-luka akibat anak panah dan sabetan benda tajam saat ini menjalani perawatan di puskesmas di dua wilayah desa yang bentrok.
"Kami dari kesehatan stand by 1x24 jam untuk melakukan perawatan terhadap korban," ujarnya.
Korban meninggal dan luka-luka, lanjut Djufri, hingga saat ini tercatat berasal dari dua desa bentrok.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan polisi, bentrok dua desa dipicu adanya konvoi motor saat malam takbiran yang dilakukan oleh pemuda dari Desa Sampoabalo. Saat melintas di Desa Gunung Jaya, mereka ditegur, namun tidak terima. Setelah itu, warga dari Desa Sampoabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya terkena anak panah. Keesokan harinya, ratusan warga dari Desa Sampoabalo melakukan pembakaran.
Simak Juga 'Mencekam! Buton Rusuh, 87 Rumah Terbakar dan Ratusan Orang Ngungsi':
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini