.webp)
Salah satunya Rafli. Pria berusia 40 tahun ini mengaku sengaja tak mudik tahun ini demi mendapat tambahan rezeki dari warga yang bepergian dengan kereta api lewat Stasiun Gambir.
"Saya sih berharap dapat rezeki lebih pas musim mudik Lebaran gini," ucap Rafli di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rafli mengatakan, sebagai portir, dia tak sekadar mengangkat barang para penumpang. Tapi juga membantu menunjukkan kereta hingga tempat duduk si penumpang tersebut.
"Portir itu bukan hanya angkatin barang, termasuk keamanannya juga, barangnya juga, orangnya juga. Sampai dia benar-benar nyaman, kita bisa nunjukin keretanya yang mana, jalurnya yang mana, sampai kursinya yang mana kita tunjukin," ucap Rafli.
Selain Rafli, portir lainnya, Zainur Rohim (35), turut bercerita tentang pekerjaan mereka pada masa mudik. Menurut Rohim, para pemudik sebenarnya tak banyak menggunakan jasa portir lantaran mengangkat barang bawaannya sendiri.
"Ini kan penumpang musiman, penumpang musiman itu kan banyak barang tapi bawa sendiri. Meskipun nggak Lebaran, kalau penumpang mau pakai jasa portir, tetap pakai," ujar Rohim.
Rohim menyebut portir merupakan pekerjaan yang tak pasti dari sisi penghasilan karena tidak pernah mematok harga. Dia mengaku pernah diminta mengangkat barang, tapi tak dibayar.
"Macam-macam sih, bahkan ada yang nggak ngasih juga ada, sekadar minta tolong gitu," kata Rohim.
Bagaimana perjalanan arus balik Anda tahun 2019 ini? Ceritakan pengalaman dan foto Anda dengan mengirim e-mail ke redaksi@detik.com. Pengalaman Anda bisa jadi berguna bagi pembaca detikcom lainnya. Jangan lupa sertakan nomor seluler Anda agar bisa kami hubungi! (haf/haf)
