"Dorongan dan semangat pengendalian diri selama ibadah puasa Ramadhan adalah upaya bersama untuk kembali ke fitrah. Upaya itu akan menjadi nyata jika ada kemauan bersama untuk menyudahi amarah, mengakhiri kebencian, dan membangun kesadaran bersama akan hakikat dan pentingnya merajut persatuan dan kesatuan demi terwujudnya harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (5/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin dan percaya bahwa kecenderungan itu telah menjadi bahan renungan bersama selama kita melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tahun ini. Dan saya yakin pula bahwa kita bersama tidak ingin kecenderungan itu berlarut-larut. Harus ada semangat dan kemauan bersama untuk mengakhiri semua itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan masyarakat telah menunjukkan kepedulian kepada sesama melalui zakat dan sedekah. Kepedulian itu, menurutnya, menjadi sumber kekuatan bersama untuk memulihkan persatuan dan kesatuan.
"Saya berharap ibadah puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1440 H menginspirasi semua putra-putri bangsa untuk bertekad menjadikan Indonesia semakin baik dari hari ke hari," pungkasnya. (azr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini