"Saya kira yang saya paling rasakan adalah untuk menjadi orang yang baik karena saya kira pekerjaan dan keterampilan itu bisa kita peroleh dengan ketekunan dan mempelajari suatu permasalahan, tapi Ibu Ani memberikan penekanan dan arahan agar senantiasa bertutur kata dengan baik, tidak berburuk sangka dan intinya menjadi orang yang baik," kata Marty kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019).
Baca juga: TGB: Cinta Sejati SBY-Ani Patut Diteladani |
Pernyataan itu disampaikan Marty usai menghadiri prosesi pemakaman Ani Yudhoyono di TMP, Kalibata. Menurutnya, Ani merupakan sosok yang mampu membawa nama baik Indonesia di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marty menyebut dirinya merasa kehilangan atas meninggalnya Ani Yudhoyono. Ia mengatakan sosok Ani adalah sosok ibu negara yang baik dalam menjamu tokoh-tokoh luar negeri yang berkunjung ke Indonesia.
Baca juga: AHY: Selamat Jalan Memo, We Love You |
"Beliau setiap ada kunjungan ke luar negeri, atau tamu luar negeri datang ke Indonesia, beliau betul-betul memberikan 110 persen perhatian dan upaya agar semuanya berjalan dengan baik, bisa dari aspek kegiatan, program, tapi juga dari aspek substansi sehingga beliau betul memahami masalah-masalah yang dihadapi Indonesia dengan negara tertentu, sehingga ketika Bapak Presiden berinteraksi dengan mitranya tentu didampingi dengan ibu negara-negara setempat," kata Marty.
"Beliau bisa menjadi bagian dari percakapan, bagian dari kontribusi, pandangan-pandangan Indonesia tentu dengan dimensi dan bentuk dan cara-cara yang sesuai dengan kedudukan beliau sebagai ibu negara," sambungnya.
Diketahui, Ani Yudhoyono meninggal di National University Hospital Singapore, Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat. Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu meninggal karena sakit kanker darah, di usia 67 tahun.
Simak Juga "Usai Pemakaman Istri, SBY Dikerubungi Warga":
(sam/gbr)