"Tadi ditemukan ada 15 persen tidak layak untuk mengemudikan," sebut Anies di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu, (1/6/2019).
Anies menyebut 15 persen sopir tersebut mayoritas mengalami penyakit tekanan darah tinggi hingga gula darah yang tinggi. Meski demikian, Ia bersyukur petugas di Posko Kesehatan Terminal Kampung Rambutan bisa mengindetifikasi penyakit tersebut lebih dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersyukur bisa mengidentifikasi itu karena kalau tidak, risiko kecelakaan di jalan," ujar Anies.
Menurut Anies, setiap sopir yang masuk ke Terminal Kampung Rambutan harus menjalani cek kesehatan di posko kesehatan yang berada di terminal. Anies menilai cara itu untuk memastikan kondisi sopir benar-benar fit ketika mengemudikan bus untuk perjalanan arus mudik.
"Hal yang penting memastikan pengemudi fit untuk membawa kendaraan karena yang dibawa adalah orang-orang yang rencana mudik ingin bertemu keluarga dan dipastikan kondisinya sehat," kata dia.
Selain kondisi fit, sopir-sopir tersebut harus mendapatkan surat keterangan laik mengemudi dari tim kesehatan di terminal. Menurut Anies, hal itu sebagai komitmen Pemprov DKI menjamin keselamatan para pemudik yang mengunakan armada bus.
"Mereka sebelum menyetir harus mendapatkan surat layak mengemudi itu dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan di sini. Itu bagian dari usaha kita untuk menjamin pemudik bisa pulang karean pengemudinya sehat," ucap Anies.
Simak Juga 'Pantau Kp Rambutan, Anies: 15% Sopir Tidak Laik Mengemudi':
(ibh/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini