Hari Lahir Pancasila, MPR Ajak Perkuat Nilai Kebangsaan

Hari Lahir Pancasila, MPR Ajak Perkuat Nilai Kebangsaan

Raras Prawitaningrum - detikNews
Sabtu, 01 Jun 2019 13:47 WIB
Foto: MPR
Jakarta - Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono bersyukur peringatan Hari Lahir Pancasila bertepatan dengan bulan Ramadhan. Baginya, bulan puasa merupakan bulan yang baik dan penuh dengan keberkahan serta nilai kebaikan lainnya.

"Kita berpuasa sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila. Bulan Ramadhan memperkuat kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2019).


Ma'ruf yang menjadi inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD juga mengatakan Pancasila memiliki beragam fungsi, seperti dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasila, lanjutnya, adalah kita karena nilai-nilai Pancasila ada dalam kehidupan keseharian di masyarakat. "Oleh karena itu, Pancasila harus inheren dengan hidup kita," katanya.

Menurut Ma'ruf, nilai-nilai yang ideal dalam Pancasila harus terasa nyata dalam kiprah, peran, serta kinerja para aparatur sipil negara dan masyarakat luas.

Dalam sambutan upacara, ia mengatakan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia.

"Walaupun kita sebagai bangsa masih belum sempurna namun berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila," jelasnya.


Di samping itu, Ma'ruf mengatakan Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.

Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Bahkan Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat Pancasila, lanjut Ma'ruf, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada, dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam sambutan, tertulis pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan Hari Kelahiran Pancasila setiap 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Pertama, kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah di mana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa.

"Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang oleh Bung Karno pernah disebut jas merah. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional," paparnya.

Ma'ruf mengatakan peringatan Hari Kelahiran Pancasila bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh 'panitia kecil' pada 22 Juni serta pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.

"Jadi tiga peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus," ujarnya.

"Kedua, dengan merayakan Hari Kelahiran Pancasila, kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai eitstars dinamis, bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan. Khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia," lanjutnya.

Melalui peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Ma'ruf menegaskan Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi 'politik harapan' dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, kita Pancasila," pungkasnya. (mul/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads