Sebelum pemberian hadiah, hafalan Naja diuji oleh Imam salat Jumat asal Maroko, Ahmed Al-Alaoi. "Masyaallah, seluruh bacaan yang dilafazkan Naja tepat, tanpa kesalahan," ungkap Ahmed Al-Alaoi di Masjid Hubhul Wathan Islamic Centre, Mataram, Jumat (31/5/2019).
Naja juga memberikan keterangan berupa nama surat, halaman, hingga posisi ayat di Alquran yang dihafalnya. Sebuah perjalanan yang mengantarkan Naja bisa sampai pada titik hafalannya ini diceritakan ibundanya Naja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta hafiz Indonesia yang tayang di salah satu stasiun TV ini mengidap penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak sejak lahir. Cerebral palsy ini terjadi karena ada cedera pada bagian otak yang mengontrol kemampuan untuk menggunakan otot.
Saat Naja lahir, sang ibunda, Dahlia Anjani, mengaku syok ketika anaknya divonis penyakit berat ini. Meski begitu, Dahlia sudah pasrah dan melakukan yang terbaik untuk Naja.
"Ketika bayi, Naja selalu berhenti menangis jika didengarkan murottal Quran. Dia diam dan menikmati murottal," tutur Dahlia.
Naja sudah hafal Alquran 3 juz, yakni juz 30, 29, dan 28, waktu mendaftar di sekolah taman kanak-kanak (TK). "Waktu masuk sekolah, gurunya bilang 'ini Naja sudah hafal 3 Juz Amma' katanya gitu pas masuk TK," ujarnya.
Karena informasi tersebut, sang guru lantas menyarankan agar Naja lanjut menghafal Alquran. Ternyata, tak butuh waktu setahun bagi Naja untuk menjadi hafiz atau orang yang menghafal Al Quran. Naja hanya butuh waktu 10 bulan.
"Mulai Februari 2018, Ustaznya nyaranin perdengarkan saja, jangan semua, per halaman satu hari. Kalau mampu ditambah satu halaman lagi. Pas November 2018 kemarin, Naja hafal 30 juz," tutur Dahlia.
Simak Juga 'Subhanallah! Berawal dari Hafiz, Ustaz Hartanto Melanglang Buana':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini