Gadis berusia 29 tahun asal Kuningan, Jawa Barat, ini merantau ke daerah Depok dan bekerja sebagai guru di salah satu SDIT di Depok. Saat menjelang bulan Ramadhan, biasanya Ines rutin pulang kampung ke Kuningan. Apalagi di kampung hanya tinggal ibu seorang.
"Cuma sayangnya untuk tahun ini karena ada kegiatan di sekolah jadi enggak bisa pulang ke Kuningan. Sebenarnya enggak masalah sih. Maksudnya enggak pulang pun saya di sini tinggal dengan kakak saya, terus ada keluarganya, ada anaknya. Jadi saya enggak sendiri tinggal di sini," ujar Ines.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebetulnya salah satu hal yang bikin saya kangen untuk pulang ke Kuninngan karena pertama, memang ibu saya di Kuningan itu tinggal sendiri. Kadang saya kepikiran karena saya di sini, saya ninggalin ibu saya sendiri di sana sebenarnya pengen, kepikiran juga ya udah saya balik aja lagi ke Kuningan, nemenin ibu di sana," ujarnya.
Saat bulan puasa Ines juga rutin berkeliling jalan raya untuk berbagi takjil bagi pengendara. Meski tak seberapa, Ines berharap apa yang dibagikannya itu mendapatkan berkah yang banyak.
"Biasanya saya suka rutin bagi-bagi takjil. Enggak banyak sih, tapi senang aja bisa bersosialisasi dengan orang-orang, berbagi. Mudah-mudahan bisa berkah untuk orang-orang yang saya bagi-bagi (takjil)," tutur Ines.
Momen yang paling ditunggu ketika pulang kampung bagi Ines adalah saat membuat kue Lebaran bersama ibu. Karena menurutnya, saat bersama ibu memasak bersama, timbul kehangatan dan bisa saling cerita.
"Karena quality time-nya itu di situ, kita bisa sharing, saling cerita. Dia suka nanya bagaimana kerjaan saya di sini, bagaimana soal kesehatan beliau di sana, itu pas lagi seru-seruan bikin kue di dapur," ujarnya.
![]() |
Dalam kesehariannya sebagai guru, hal yang menjadi tantangan ia harus menempuh jarak yang jauh hingga 20 km karena tempat kerjanya berada di Cimanggis, sementara ia tinggal di Cibinong. Sehingga ia memilih untuk mengendari motor pulang pergi setiap hari kerja.
"Risiko pulang pergi jauh naik motor pertama pasti capek, karena namanya jarak dari Cibinong ke Cimanggis nggak deket juga, kurang lebih sekitar 20 km lah jaraknya," ujar Ines.
Untuk menunjang kebutuhan berkendara jarak jauh itu, Ines pun mengandalkan salah satu motor Maxi, yaitu Yamaha Lexi. Ia mengaku sudah sejak tahun 2018 mengendarainya.
"Pertamanya itu saya pakai sepeda motor sudah dari tahun 2006. Terus saya bawa motor sendiri 2008. Kalau dulu bawa motor jaraknya dekat. Dari rumah ke tempat ngajar itu tidak terlalu jauh. Tapi karena sekarang saya pikir jaraknya jauh dan motor saya terhitung cukup tua, 10 tahun akhirnya saya milih untuk update motor. Ternyata pas saya nanya-nanya, saya direkomendasiin untuk memilih Yamaha Lexi," ujarnya.
Seperti diketahui, skutik ini punya banyak fitur unggulan untuk menunjang kebutuhan riding jarak jauh. Seperti ruang pijak kaki yang luas dan nyaman dengan dua posisi kaki berkendara hingga jok dengan ukuran lebih panjang dengan desain elegan demi mendukung kenyamanan berkendara untuk penggunanya dan penumpangnya.
Yamaha Lexi yang diperkenalkan perdana ke publik pada awal 2017 oleh Valentino Rossi dan Maverick Vinales juga punya ban yang mumpuni. Ban lebar dan tubeless didesain dengan ukuran ban depan 90/90-14". Sementara ukuran ban belakang 100/90-14" sehingga memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan stabil saat bermanuver.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini