"Itu jawabannya ada dua. Tanyakan kepada Dewan Pakar (Golkar) kenapa nama saya diusulkan. Kedua itu hak prerogatif Presiden," kata Agus saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Saat ditanya mengenai keinginannya kembali masuk dalam kabinet, Agus enggan menjawabnya. Dia menyebut kader Golkar yang diusulkan menjadi menteri pada periode kedua Jokowi merupakan pilihan dewan di Partai Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan Dewan Pakar (yang usulkan), bukan DPP. Jadi nanti mungkin ada Dewan Pembina mengusulkan yang lain. Dewan Pertimbangan mengusulkan yang lain. Jadi mungkin masing-masing punya forum sendiri untuk membicarakan atau seleksi atau mengidentifikasi kader Golkar yang menurut masing-masing terbaik untuk dicalonkan kepada Presiden. Tapi sebenarnya melalui satu pintu, yaitu ketum partai," jelasnya.
Agus menuturkan nama-nama yang dipilih Dewan Pakar akan diserahkan kepada Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Selanjutnya, Airlangga-lah yang akan mengusulkan kepada Jokowi.
"Kalau untuk Golkar, nanti yang mengusulkannya Bapak Ketum Partai Golkar. Nama-nama kader terbaik Golkar yang akan diajukan sebagai kabinet itu akan diusulkan oleh Ketum," katanya.
Sebelumnya, Dewan Pakar Partai Golkar melakukan rapat menindaklanjuti hasil rekapitulasi Pemilu 2019 oleh KPU. Golkar, yang menjadi pemenang kedua, merasa pantas mendapat lima kursi di kabinet untuk jagoan mereka.
"Yang beredar nama-nama di Dewan Pakar ada dua tokoh kita, Ketum sendiri Pak Airlangga dan Agus Gumiwang. Kami merasa wajar apabila ditambah lagi sampai lima posisi di kabinet Pak Jokowi. Ada beberapa nama yang saya kira cukup mumpuni, ada Ilham Habibie," kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (27/5/2019).
Agung mengatakan keputusan siapa kader yang akan diajukan untuk mengisi kabinet ada di tangan DPP. Namun ada tiga kriteria kader yang akan diajukan untuk mengisi posisi tersebut.
"Partai Golkar agar menempatkan kader-kader Partai Golkar pada pimpinan MPR/DPR dan fraksinya serta anggota kabinet dari Partai Golkar dengan memenuhi kriteria, prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela dengan melakukan konfirmasi kepada KPK," ujarnya. (rjo/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini