Di loket penumpang pejalan kaki tidak terlihat antrean berarti. Hanya beberapa penumpang yang melakukan transaksi pembelian tiket untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Kondisi lengang juga terjadi di kantong-kantong parkir dermaga. Tak terlihat antrean kendaraan seperti pada dini hari tadi. Kondisi ini memang sudah lumrah terjadi di Pelabuhan Merak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebiasaan penumpang yang melakukan perjalanan malam hari membuat antrean jadi panjang hingga ke luar pelabuhan. Pihak pengelola pun putar otak untuk merubah kebiasaan ini.
Salah seorang pemudik asal Cianjur, Alex mengatakan, dirinya memilih mudik sore hari karena takut terjebak macet. Untuk itu ia memilih mudik lebih awal.
"Biar nggak macet, mending sekarang. Mau ke Palembang dari Cianjur," katanya kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Rabu (29/5/2019), pukul 17.00 WIB.
Untuk membujuk pemudik agar berangkat siang hari, PT ASDP memberlakukan diskon tarif 10 persen bagi pemudik yang berangkat siang hari. Sementara untuk malam hari pemudik dikenakan kenaikan tarif. Kebijakan itu berlaku untuk pemudik yang menggunakan mobil pribadi.
""Kami harapkan, dengan adanya penerapan diskon tarif ini dapat mendorong masyarakat untuk menyeberang di siang hari, sehingga dapat terhindar dari potensi antrian saat puncak arus mudik dan balik yang biasa terjadi pada malam hingga dini hari. Dengan menyeberang pada siang hari, pemudik tentu akan membayar tariff yang lebih murah," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, dalam keterangannya. (rvk/asp)