Fadli Zon pun memberi penjelasan. Dia mengatakan, dalam undangannya saat itu, Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, dua orang Rusia yang dimaksud, batal menghadiri acara tersebut.
"Sebenarnya waktu itu yang warga Rusia itu pernah kita undang tapi nggak hadir. Yang untuk observer. Jadi maksudnya bukan dia yang diundang, tapi kan semua parlemen-parlemen," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli mengatakan saat itu beberapa negara juga diundang dalam acara tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia.
"Yang hadir kan akhirnya cuma beberapa negara, dari Turki akhirnya hadir, Malaysia hadir, Singapura kalau nggak salah hadir. Rusia kita undang, Amerika kita undang, Australia juga kita undang. Tapi yang dari Rusia yang tadinya mau confirm tidak jadi hadir," tuturnya.
Anggota BPN Prabowo-Sandiaga itu mengatakan tak ada yang aneh dari undangannya terhadap parlemen Rusia. Dia pun menegaskan kebersamaan Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva bersama Prabowo di Dubai dan Austria tak berkaitan dengan urusan kenegaraan ataupun Pemilu 2019.
"Biasa-biasa aja ya. Perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa," kata Fadli.
Perjalanan ke Austria ini diawali Prabowo pada Selasa (28/5) pagi. Sebelum ke Austria, Prabowo lebih dulu ke Dubai, Uni Emirat Arab.
Perjalanan Prabowo ke Austria disebut dalam rangka urusan bisnis. Selain Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, Prabowo ditemani beberapa orang, seperti asisten pribadi Prabowo, Tedy Arman, Yuriko Fransiska Karundeng, dan Gibrael Habel Karapang, yang merupakan WNI. Kemudian, Justin, warga negara Amerika Serikat; dan Mischa Gemermann, yang merupakan warga negara Jerman. (mae/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini