Warga Resah, Harga Minyak Tanah di Malang Tinggi
Kamis, 06 Okt 2005 23:20 WIB
Malang - Meski pemerintah sudah menetapkan harga BBM jenis minyak tanah dengan harga Rp 2 ribu perliternya, namun di Malang, Jawa Timur harga minyak tanah per liternya mencapai Rp 3 ribu. Harga yang mahal ini membuat banyak warga Malang mengalami keresahan.Dari pantauan detikcom, dibeberapa pengecer di Kecamatan Lawang dan Kabupaten Malang, mereka menjual minyak tanah dengan harga yang bervariasi. Di Desa Bedali Kec Lawang untuk satu liternya, minyak tanah dijual dengan harga Rp 3.000, sedangkan di Desa Sumber Waras Kecamatan Lawang para penjual eceran menjual dengan harga Rp 2.700 sampai Rp 3.000 perliternya, di Desa Dengkol Kecamatan Singosari masyarakat harus membeli minyak tanah seharga Rp 2.800 perliter."Tadi saya terpaksa harus membeli seliternya Rp 3 ribu. Soalnya harga di beberapa pengecer juga tidak sama. Kemarin waktu beli di Randu Agung, satu liternya Rp 2.800. Terpaksa, daripada tidak bisa memasak," kata Amanah warga Desa Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Kamis (6/10/2005).Hal serupa juga dikeluhkan Ibu Elly warga Desa Dengkol Kecamatan Singosari, yang merasa resah dengan harga minyak tanah saat ini. "Ditempat saya harga minyak tanah, tidak ada yang sama. Bahkan minyak masih sering menghilang. Kalau sudah begitu, ya terpaksa harus putar-putar buat beli minyak tanah", Keluhnya.Ketika dikonfirmasi detikcom, Abidin pemilik pangkalan di Kecamatan Singosari mengatakan, ia terpaksa menjual minyak tanah kepengecer seharga Rp 2.500 perliternya. Karena stok yang diterima saat ini tidak sebanyak sbelum harga BBM naik."Sekarang tiap harinya cuma dapat tiga tong. Dulu sehari bisa dapat lima sampai delapan tong. Selain itu kita juga ikut harga pasaran. Karena sampai saat ini, masih belum ditetapkan harga resmi untuk dijual ke pengecer ", tambahnya.Sementara itu menyikapi harga minyak tanah di Malang yang sudah tidak terkendali, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang, mengusulkan untuk sementara harga eceran tertinggi (HET) di malang dipatok seharga Rp 2.404 perliternya."Kita usulkan ke Pemkot dan Pemkab Malang mengenai perhitungan HET sebesar Rp 2.404. Itu mengacu pada SK Mendagri Nomor 541/2523/sj Tanggal 3 Okober 2005," jelas Sekretaris Hiswana Migas Rizal Pahlevi saat dihubungi wartawan melalui ponselnya.Dari angka itu dibagi menjadi harga pokok minyak tanah Rp 2.000, keuntungan agen sebesar Rp 55, keuntungan pangkalan Rp 100, ongkos angkut dalam radius 80 kilometer Rp 80 dan biaya pengawasan Rp 50. "Untuk biaya pengawasan sebesar Rp 50 dari HET, nantinya masuk ke kas Pemerintah Daerah untuk dana pengawasan distribusi dan pembagian minyak tanah ke pengecer," ujar Rizal.
(ahm/)