Maksud Twit Lawas Anies Kini Jelas

Round-Up

Maksud Twit Lawas Anies Kini Jelas

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 27 Mei 2019 03:30 WIB
Anies Baswedan (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Twit lawas Anies Baswedan ramai dibahas. Anies menegaskan lagi maksud cuitan yang oleh netizen dikaitkan dengan kondisi usai Pilpres 2019.

Cuitan yang dimaksud adalah twit pada 4 Juli 2013 silam. Saat itu, Anies bicara soal pihak yang kalah dalam suatu kontestasi.

"Sukses-nya demokrasi itu ditentukan bukan oleh pemenang tp oleh kemauan pihak2 yg kalah utk menerima kekalahan," cuit Anies kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Netizen ramai-ramai membalas hingga meretweet cuitan itu lagi. Anies sendiri enggan menjawab apakah cuitan tersebut relevan dengan saat ini. Tapi, dia menegaskan bahwa yang dimaksudnya adalah suatu rumus dasar demokrasi.

"Ya dibaca saja. Semua pernyataan tentang demokrasi itu rumus. Rumus mendasar. Jadi itu adalah rumus yang dalam proses demokrasi begitu," kata Anies di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Anies ikut bersihkan Jl MH Thamrin / Anies ikut bersihkan Jl MH Thamrin / Foto: Rifkianto Nugroho




Anies menganalogikan Pilpres dengan pertandingan sepak bola. Menurutnya, pemilu harus adil seperti pertandingan sepak bola.

"Sama kayak pertandingan sepak bola. Karena itu penting dalam proses demokrasi untuk dijalankan dengan adil. Dengan jujur, dengan tertib. Dengan bersih, supaya, begitu sampai hasil maka semua tenang. karena ada kejujuran. Ada ketertiban, ada keadilan," sebut Anies.




Anies angkat keranda korban rusuh 22 Mei / Anies angkat keranda korban rusuh 22 Mei / Foto: Rifkianto Nugroho


Anies mengatakan pemilu yang bersih tidak akan menimbulkan efek yang buruk. Dia menyebut keadilan dalam pemilu merupakan hal yang penting.

"Itu sebabnya banyak dilihat di semua negara. Begitu prosesnya bersih, rapi, maka tidak ada ekses, itu penting sekali," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
(imk/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads