Keluhan soal konglomerat itu disampaikan Bahlil saat silaturahmi nasional dan bukan puasa bersama antara HIPMI dengan Presiden Jokowi di The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019). Bahlil mengatakan sejak Reformasi tahun 1998, sistem pemilihan kepala daerah dilakukan dengan cara demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 1998 gubernur dan bupati sudah berhenti. Jadi bupati gubernur sudah berhenti namun konglomerat di bangsa ini itu-itu saja. Bagaimana kami anak daerah ini bisa punya rumah di Menteng dan kantor di Thamrin kalau ekonomi hanya milik segelintir orang?" kata Bahlil.
Untuk itu, kata Bahlil, dirinya siap 'pasang badan' untuk Presiden Jokowi agar pemerataan ekonomi bisa berlangsung dengan baik. "Makanya kami pasang badan untuk Pak Jokowi yang bisa bawa anak-anak daerah ini. Kami serahkan nasib kami kepada Abang kita ini," kata Bahlil.
Persoalan konglomerat yang didominasi oleh sekelompok orang tersebut ditanggapi Jokowi. Dia mengerti bahwa banyak pengusaha yang tergabung di HIPMI ingin sukses dan menjadi pengusaha besar.
Baca juga: Jokowi Sebut Ketum HIPMI Cocok Jadi Menteri |
"Saya menyambut yang disampaikan Bahlil bahwa konglomerat jangan yang itu-itu saja. Saya kira di HIPMI banyak yang ingin jadi konglomerat. Benar kan?" kata Jokowi.
Jokowi mengatakan soal konglomerat tersebut bukan baru sekali ini saja dia bahas. Dia mengatakan sudah mencari jalan agar 'pemerataan konglomerat' tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Saya nggak sekali dua kali ngomong ini. Namun memang secara konkret apa yang harus kita kerjakan belum merumuskan dengan baik. Insyaallah di periode kedua ini perumusan sudah lebih konkret, sehingga menjalankannya lebih gampang," jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan dalam 5 tahun terakhir pemerintah berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara, jalan dan pembangkit listrik. Namun, dia mengakui masih banyak konektivitas antarwilayah yang belum tersambung.
"Kalau kita pergi dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote betapa setiap pulau butuh pelabuhan dan jalan dan banyak sekali konektivitas antarkabupaten belum sambung. Apalagi antarkecamatan, antarprovinsi ada yang belum sambung. Ini pekerjaan besar kita sehingga dalam 5 tahun ini konsentrasi kita pada pembangunan infrastruktur. Agar konektivitas antarwilayah tersambung," jelasnya. (jor/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini