Glenn Fredly di akun Instagram menuliskan, "Shame on you Prabowo & Sandy! Kalian bukan pemimpin, kalian pengadu domba bangsamu sendiri!". Caption itu ditulisnya pada Rabu, 22 Mei 2019. Namun, unggahan tersebut sudah hilang karena dihapus oleh pelantun 'Kasih Putih' itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat tidak pantas, hal hal seperti inilah yang justru malah mengadu domba dan menciptakan ujaran kebencian," ujar Wakil Direktur IT BPN Prabowo-Sandiaga Vasco Ruseimy kepada wartawan, Minggu (26/5/2019).
Selain itu, Vasco juga menilai saat ini hukum di Indonesia hanya tajam ke para pendukung Prabowo-Sandiaga saja. Oleh karena itu dia menyayangkan banyaknya oknum dan akun-akun pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin yang kebal dari jeratan hukum.
Video: Usai Diduga Hina Prabowo-Sandiaga, Glenn Fredly Unggah Tulisan Ini
"Kami harap hukum tidak hanya tajam ke samping, karena hukum adalah harapan keadilan untuk rakyat. Banyak oknum dan akun-akun yang aman aman saja bila ia adalah pendukung kubu sebelah, walaupun mereka telah melakukan ujaran kebencian dan berita bohong, tapi kenapa justru terindikasi orang orang yang mengungkapkan kebenaran justru malah diproses?" tuturnya.
"Kami mohon kepada para pemilik kekuasaan, berlakulah adil kepada ke seluruh elemen masyarakat, janganlah terkesan berat sebelah," imbuh Vasco.
Sementara itu, TKN justru muncul untuk membela pernyataan Glenn. TKN menilai tak ada yang salah dari pernyataan Glenn. Menurut TKN, pernyataan Glenn itu justru mengandung kebenaran.
"Saya pikir tidak ada yang salah dari Glenn. Pernyataannya justru mengandung kebenaran. Kalau kita refleksikan lebih dalam, kericuhan 21-22 Mei tidak akan terjadi bila Pak Prabowo dan Pak Sandi menerima kekalahan mereka dengan legawa," ujar Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Minggu (26/5/2019).
Lebih lanjut, Toni mengatakan andai Prabowo-Sandiaga dan para pendukungnya sejak awal menyampaikan narasi damai, maka aksi 22 Mei tak akan terjadi. Karena itu, menurutnya, sangat dimaklumi jika masyarakat kemudian menganggap sikap paslon nomor urut 02 itu sebagai salah satu penyebab kericuhan.
"Pak Prabowo dan tokoh-tokoh BPN seperti Pak Amien Rais justru jauh-jauh hari sudah menjadi kompor yang mengaduk-aduk emosi pengikut mereka dengan mengatakan berulang-ulang bahwa pemilu curang secara terstruktur, sistematis, dan masif serta brutal, tanpa ada bukti yang dapat diproses secara hukum. Mereka mengompori rakyat untuk memobilisasi people power atau aksi kedaulatan rakyat. KPU dan Bawaslu serta MK sebagai institusi demokrasi juga menjadi sesaran tembak delegitimasi mereka setiap hari," paparnya.
"Jadi, pernyataan Bro Glenn di IG-nya menurut saya valid, merepresentasikan pikiran dan perasaan mayoritas rakyat Indonesia," sambung Toni.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini