"Kami temukan total jumlah uang yang kami sita Rp 20 juta. Tidak termasuk yang di dalam amplop yang dibagi-bagikan kepada mereka," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2019).
Hengki kemudian membuka salah satu amplop. Sebelumnya, dia meyakinkan bahwa pihaknya tidak pernah membuka amplop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hengki menambahkan, dalam pemeriksaan, para tersangka mengaku telah dibayar. Mereka memperoleh bayaran berbeda-beda.
"Ada berita acaranya dan diakui dalam BAP oleh tersangka bahwa yang bersangkutan menerima uang dari seseorang, ini fakta. Dari pemeriksaan BAP itu bervariasi, ada yang jumlahnya Rp 100 ribu, Rp 200 ribu," jelas Hengki.
Selain menyita barang bukti uang, polisi mengamankan sejumlah alat-alat 'tempur' massa. Polisi juga mengamankan beberapa odol dari massa untuk mengantisipasi 'serangan' gas air mata polisi.
"Kemudian kita temukan di sini, pasta gigi. Diketahui ini adalah sering lazim yang digunakan saat demo itu adalah untuk mengurangi akibat dari gas air mata. Artinya, dari awal sudah punya niat untuk melakukan perlawanan kepada aparat," tandas Hengki.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini