"Kita mendorong agar penegakan hukum tanpa pandang bulu, siapapun, kita mendorong aparat negara yang tegas, yang berani," ujar tim penugasan khusus TKN Rizal Mallarangeng di Posko Cemara, Jl Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Rizal menuturkan TKN akan menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian. Namun, TKN akan selalu membela Jokowi baik sebagai calon presiden maupun sebagai presiden yang sah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap warga negara wajib membela pemerintah, lanjut Rizal. Baik itu pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo.
"Sebagai warga negara siapapun termasuk pendukung Pak probowo, dan Pak Prabowo sekalipun, wajib membela negara dan kepada pemerintahan yang sah. Itu yang penting," kata dia.
Menurutnya, sejarah mencatat pihak yang melawan NKRI selalu kalah. Rizal mencontohkan pemberontakan Bugis pada awal kemerdekaan Indonesia.
"Sudah sepanjang sejarah ingin memberontak NKRI sejak kita mulai merdeka yang pertama, diberontak oleh Bugis, tapi tidak ada yang menang melawan NKRI," lanjutnya.
"Tidak dulu, tidak sekarang, tidak nanti, kita semua siap mendukung NKRI harga mati," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi mengungkap percakapan provokator aksi 22 Mei di group Whatsapp. Percakapan itu menunjukkan masa akan menyerang Jokowi saat pidato kemenangan di Johar, Jakarta Pusat.
"Terus kemudian di WA group ini menyampaikan, 'Jokowi di Johar, ayo kita serang.' Ada di sini (grup WA)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (22/5). (lir/idh)