Polri: Situasi Keamanan Nasional Sangat Kondusif Hari Ini

Polri: Situasi Keamanan Nasional Sangat Kondusif Hari Ini

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 23 Mei 2019 15:39 WIB
Foto: Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (Farih Maulana/detikcom)
Jakarta - Polri menyampaikan situasi keamanan secara nasional sangat kondusif pada hari ini. Di wilayah Jakarta, tidak ada kegiatan demonstrasi.

"Situasi secara nasional sangat kondusif untuk hari ini. Kemudian untuk wilayah Jakarta hari ini tidak ada kegiatan elemen masyarakat yang turun ke jalan dalam artian untuk melakukan demo," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).


"Kemudian juga untuk depan kantor Bawaslu juga arus lalu lintas mulai dibuka, namun masih terbatas. Beberapa titik juga masih dalam pengawasan, kontrol aparat TNI-Polri," sambung Dedi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi kemudian menjelaska, situasi keamanan nasional kemarin memang sempat terganggu. Dalam waktu 24 jam ke belakang, peristiwa kericuhan terjadi di berbagai daerah. "Ada beberapa kejadian selama 1 x 24 jam terakhir, mulai kemarin hingga hari ini. Di wilayah Sumatera Utara ada pengrusakan kendaraan roda 4, ini masih didalami. Kemudian untuk di Jawa Timur, ada kasus pembakaran mapolsek di Sampang, hasil penyelidikan akan dirilis oleh Pak Kapolda Jawa Timur ( Irjen Luki Hermawan)," jelas Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).


Tindakan anarkis, lanjut Dedi, juga terjadi di Paniai, Papua dan Pontianak, Kalimantan Barat kemarin. Di Papua, warga membakar satu mapolsek dan di Kalimantan Barat, warga membakar dua pos polisi lalu lintas. Pemerintah, sejak kemarin siang, memblokir sebagian fitur aplikasi chatting, di antaranya adalah fitur mengirim gambar dan video. Menko Polhukam Wiranto menegaskan pemblokiran itu upaya mengamankan negeri.

Wiranto meminta masyarakat berkorban tak melihat gambar ataupun video via aplikasi chatting untuk beberapa hari. Dia menegaskan pembatasan ini bukan karena pemerintah sewenang-wenang.

Namun agar penyebaran konten anarkis dan negatf tak menyebar ke penjuru negeri dan menyulut terjadinya tindak anarkis di daerah-daerah, sebagaimana yang terjadi di Jakarta. (aud/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads