Kepala Divisi Pengembangan RS Pelni, dr Didid Winnetouw mengatakan umumnya pasien yang dirawat merupakan korban yang mengalami luka berat dan luka sedang seperti terkena peluru karet, luka robek dan patah tulang. Ketigabelas korban tengah dirawat inap.
"Sebagian besar pasien (korban) sudah kita pulangkan. Saat ini masih ada 13 pasien yang kita rawat inapkan," ujar Didit seperti dilansir Antara, Kamis (23/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didit menjelaskan, umumnya pasien yang luka ringan mengalami lecet, memar, dan sesak napas akibat gas air mata. Sedangkan korban luka sedang seperti luka terbuka yang harus melalui penanganan bedah minor.
"Untuk kategori luka berat itu patah tulang, luka robek yang memerlukan penanganan di meja operasi," ucap Didit.
Sebagian besar pasien yang masih dirawat merupakan warga setempat atau ber-KTP di wilayah Jakarta Pusat seputar Slipi, KS Tubun dan sekitarnya. Pihak keluarga pasien sudah ada yang datang menjenguk dan juga menjemput korban yang sudah membaik kondisi kesehatannya.
Pada kericuhan yang terjadi di Jakarta, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerima informasi ada 6 orang meninggal dunia. Tito mengatakan, meninggalnya 6 orang akibat rusuh perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai penyebab dan siapa pelakunya.
"Saya mendapatkan laporan dari Kabiddokes, ada 6 orang meninggal dunia. Informasinya, ada yang kena luka tembak, ada yang kena senjata tumpul. Harus kita clear-kan, di mana dan apa sebabnya. Tapi jangan langsung apriori," ujar Tito dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Tonton juga video Prabowo Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Aksi 22 Mei:
(dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini