Sinyal dari Cicurug, Sukabumi

Pasca Bom Bali II

Sinyal dari Cicurug, Sukabumi

- detikNews
Kamis, 06 Okt 2005 10:29 WIB
Jakarta - Nama Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, kembali jadi berita. Ini gara-gara ada seorang warga Singapura yang ditangkap di rumah kontrakan di kecamatan ini. Sebelumnya, nama Cicurug sudah pernah jadi berita saat bom yang dirakit kelompok Azahari dan Noordin Moh Top meledak pada Oktober 2004 lalu. Tampaknya, kawasan Cicurug masih terus dipantau polisi. Berbekal laporan masyarakat setempat, polisi semakin gencar melakukan pengintipan dan pemantauan. Dan hasilnya, pada Selasa (4/10/2005) malam, seorang warga yang mencurigakan ditangkap dan diinterogasi Polwil Bogor. Pria mencurigakan ini ditangkap di rumah kontrakannya, di Kampung Banteng RT 08, RW 05, Desa Langensari, Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Pria yang berwajah mirip dengan Azahari itu bernama Isman Husin. Menurut polisi, pria berkacamata itu memiliki paspor yang dikeluarkan pemerintah Singapura. Warga mencurigai Isman, karena sehari-hari bersikap tertutup dan jarang bergaul dengan warga lain di sekitarnya. Di rumah kontrakan, polisi menemukan sejumlah dokumen yang diduga palsu. Antara lain KTP dan kartu keluarga beralamat Banten yang diduga palsu. Selain itu juga ditemukan buku-buku tentang Islam. Hingga kini, Polwil Bogor masih menyelidiki identitas sebenarnya Isman Husein. Sangat aneh memang pria ini. Punya paspor Singapura, tapi punya KTP Banten. Isman juga punya paspor Indonesia. Diduga paspor-paspor ini palsu, karena paspor Singapura-nya berlaku hingga 2008 dan paspor Indonesia-nya berlaku hingga 2011. Apakah pria ini berkewarganegaraan Singapura atau Indonesia? Yang jelas, kadar sebagai warga negara Indonesia perlu diragukan. Sebab, saat dites tentang Pancasila dan lagu Indonesia Raya, Isman benar-benar tidak tahu. Apakah pria misterius ini terkait kasus terorisme, lebih khusus lagi bom Bali II? Tampaknya masih terlalu jauh untuk mengaitkannya. Hingga hari ini, Kamis (6/10/2005), Polwil Bogor masih memeriksa pria ini. Namun, pria ini dititipkan untuk ditahan di Imigrasi Bogor.Riwayat Cicurug, Sukabumi, memang sudah menjadi daerah 'awas' bagi polisi. Daerah ini pernah menjadi daerah persembunyian kelompok Azahari dan Noordin Moh Top, dua buron utama Polri. Kamis (14/10/2004) lalu pukul 21.00 WIB, tiba-tiba terdengar ledakan bom di sebuah kamar kontrakan Nomor 5 Kampung Lebaksari RT 04 RW 08, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Ledakan tersebut melukai salah seorang di antara empat pelaku yang sedang merakit bom. Hasil penelusuran polisi, para pelaku dan perakit bom merupakan orang-orang hasil rekruitmen baru jaringan Azahari dan Noordin. Di kontrakan tersebut, diyakini Azahari dan Noordin sempat singgah untuk bersembunyi. Namun, keduanya sudah meninggalkan rumah kontrakan itu sebelum ledakan bom. Sejumlah tempat di Sukabumi juga pernah jadi incaran polisi. Sebab, sejumlah orang didikan Azahari juga berasal atau pernah mengontrak di sejumlah daerah di Sukabumi. Heri Golun alias Hariyanto, pelaku bom bunuh diri di Kedubes Australia, juga berasal dari daerah yang dikenal dengan kecantikan mojang priangan-nya ini. Heri tinggal bersama orangtuanya di Kampung Ranji, Kebon Pedes, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi. (asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads