"Ini aksi-aksi ini kan datang dari masyarakat. Mereka dengan biaya sendiri, ongkos sendiri. Bahkan ada dari Papua sana sampai menjual motornya. Ibu-ibu menjual motornya untuk datang ke Jakarta ikut aksi ini. Jadi ini bukan aksi-aksi yang dibayar. Kalau ada yang mengatakan aksi dibayar, itu fitnah. Fitnah yang sangat keji. Nggak ada itu," kata Fadli Zon setelah menjenguk korban di RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Fadli Zon mengatakan aksi hari ini bukan inisiatif Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Dia mengaku sudah mengimbau peserta aksi menjaga situasi kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli Zon sendiri mengaku prihatin atas kericuhan yang terjadi. Dia mendapati salah satu korban terkena peluru karet di mata.
"Ada yang tertembak peluru yang barusan masuk dari jarak katanya pengakuannya 5 meter. Terkena di mata ya. Jadi itu saya kira bagian dari pendataan kita," jelasnya.
Dia meminta aparat bertindak profesional. Menurutnya, korban yang jatuh kebanyakan adalah anak-anak muda.
"Sangat prihatin terhadap kehadiran ini, terutama begitu banyak berjatuhan korban dengan ya ini juga masyarakat... seharusnya aparat bisa lebih profesional. Bisa lebih persuasif dalam menangani unjuk rasa yang memang dilindungi oleh UU. Saya kira itu," ucapnya.
Simak Juga "Prabowo Subianto Imbau Pendemo Hentikan Aksi":
(fdu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini