"Seperti yang sudah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu, TNI menyiapkan 12 ribu personel atas permintaan Polri. Namun kami menyiapkan tambahan 20 ribu," ujar Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Jumlah 20 ribu personel TNI itu diambil dari satuan-satuan di daerah. Bukan hanya pasukan TNI AD yang dilibatkan, tapi juga dari satuan TNI AL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua puluh ribu personel ini sumbernya dari satuan-satuan di luar Jakarta. Ada yang datang dari Surabaya, ada yang datang dari Jawa Barat, dari wilayah lain, dari satuan-satuan AD, AL," kata Sisriadi.
Pasukan TNI tersebut disebar di wilayah Ibu Kota. Mereka, menurut Sisriadi, bisa langsung digerakkan manakala dibutuhkan. Sementara 12 ribu pasukan sudah menempel bersama petugas Polri yang mengamankan demo.
"Mereka sekarang ini kami tempatkan di tempat-tempat yang mudah digerakkan. Untuk 12 ribu personel itu on set, sudah bersama-sama dengan petugas Polri di lapangan," ucapnya.
Terpisah, Sisriadi menyebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memonitor pengamanan secara dekat. Marsekal Hadi akan berkeliling di sejumlah wilayah objek vital.
"Panglima monitor secara dekat. Seluruh wilayah Jakarta. Fokus di 4 titik (Istana Merdeka, gedung DPR RI, on set kantor KPU, dan kantor Bawaslu), dan monitor secara wide angle seluruh wilayah Jakarta," jelas Sisriadi.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi dini hari tadi di sejumlah lokasi buntut demo di gedung Bawaslu, Selasa (21/5). Massa yang disebut merupakan massa bayaran bertindak anarkis melawan polisi.
Tonton juga video Flyover Slipi Masih Ricuh, Penumpang Busway Berlarian:
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini