HT mengatakan dalam pertemuan dengan Jokowi tersebut, dirinya memberikan masukan dalam sisi ekonomi. Terutama, dalam bidang peningkatan ekspor.
"Kalau saya lihat ke depan itu di Indonesia yang dibutuhkan bagaimana kita meningkatkan ekspor, kalau tidak devisa kita akan tergerus dan nilai tukar Rupiah kita melemah. Dan kalau nilai tukar melemah tidak baik bagi masyarakat," kata HT di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau perlu pendidikan itu via internet, kalau fisik kan anak Papua bagaimana harus ke Sulawesi itu kan mahal costnya, biaya angkutnya, makannya, itu kan mahal. Tapi kalau internet anak Papua ya di Papua, anak Aceh ya di Aceh, gratisin sekalian. Jadi langsung bisa 2-3 juta, jadi banyak yang dibicarakan," jelasnya.
HT juga mengatakan partainya siap mengawal kinerja Jokowi di periode keduanya nanti, meski tak masuk dalam parlemen. Namun berbagai kontribusi bisa dilakukan oleh Perindo, termasuk andil dalam kabinet.
"Kita punya insfrastruktur (partai), punya juga pengurus partai sampai di ranting, di desa, kelurahan. Dari situ bisa bekerja sama di tingkat pemerintahan tingkat 1, 2, pemerintah pusat, memberikan support sebagai menteri. Kita ingin ekonomi negara kita sejahtera, masyarakat kesejahteraannya meningkat, itu tujuan akhirnya. Saya juga di media bisa membantu. Tadi saya sudah bicara panjang lebar dengan beliau bagaimana bisa dimaksimalkan ke depan supaya ekonomi kita tidak hanya 5 persen, tapi bisa tumbuh 7-8 persen," kata HT.
Namun, dalam pertemuan itu HT mengaku tidak ada pembahasan soal posisi menteri di kabinet mendatang. "Tidak, kan beliau tunggu penetapan, mengikuti prosedur, penetapan selesai dulu, kemudian beliau akan menyusun pemerintahan," katanya. (jor/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini