Gelombang Laut Bisa Jadi Energi Listrik Alternatif

Gelombang Laut Bisa Jadi Energi Listrik Alternatif

- detikNews
Kamis, 06 Okt 2005 03:49 WIB
Yogyakarta - Indonesia saat ini tengah kepayahan karena sumber energi minyak yang menipis. Pemerintah katanya tengah berupaya mencari energi alternatif pengganti minyak. Pemanfaaan gelombang laut bisa menjadi pilihan sebagai pengganti BBM untuk menggerakan pembangkit listrik.Adalah Balai Pengkajian Dinamika Pantai BPPT yang mencoba mengembangkan energi gelombang laut ini. Proyek percontohannya berada di Laut Selatan, yakni Pantai Parangracuk kawasan Baron Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY, Uji coba pun telah dilakukan dan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 522 watt."Gelombang tersebut cukup besar menyimpan energi yang bisa dimanfaatkan dan hampir semua tempat di wilayah Pantai Selatan Jawa bila dimanfaatkan untuk energi listrik," kata Aprijanto, koordinator Tim Oscilating Water Column (OWC) di kantornya Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP) BPPT Jalan Grafika, Yogyakarta, Rabu (5/10/2005).Tim BPDP memilih Pantai Parangracuk sebagai tempat kajian untuk membangun desain dan prototipe sistem energi gelombang laut menggunakan sistem dan peralatan OWC karena dinilai punya gelombang laut kontinyu relatif besar hingga mencapai 1-3 meter dengan periode rata-rata 10-15 detik. Sedangkan potensi energi gelombang rerata bisa menghasilkan listrik tahunan sebesar 18 KW/m (panjang gelombang). Proyek ujicoba yang dilakukan sejak tahun 2003 hingga sekarang dibiayai dari APBN. Proyek ini menggunakan sistem Oscilating Water Column (OWC), yakni merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut jadi energi listrik menggunakan kolom osilasi."Kita memanfaatkan ini karena di Indonesia belum pernah dikembangkan dan baru pertama kali. Namun di negara seperti Inggris dan Irlandia teknologi seperti itu sudah digunakan. Ini kita coba dengan asumsi bila energi konvensional seperti energi minyak dan gas bumi suata saat akan habis," katanya.Syarat ekonomis untuk pengembangan OWC adalah tersedianya daya minimal sebesar 15 KW/m panjang gelombang dengan OWC yang ditempatkan di laut pada kedalaman 5-8 meter. Untuk wilayah sekitar Gunungkidul rerata gelombang mencapai 18 KW/m. "Rerata gelombang sebesar itu sudah mampu menghasilkan potensi energi listrik sebesar 522 watt saat air pasang penuh," katanya.Mengenai prinsip kerja OWC untuk dikonversi energi gelombang adalah memanfaatkan tenaga gelombang yang asuk ke dalam suatu kolom sehingga air yang berada di dalam kolom akan berfluktuasi dan berisolasi, bergerak naik turun dan mendesak udara di atasnya sehingga tekanan udara mampu menggerakkan turbin yang terpasang di kolom berputar. Turbin yang berputar itu kemudian dihubungkan generator yang akan menghasilkan listrik.Ketika ditanyakan lebih ekonomis mana antara menggunakan PLTA dan PLTU dibandingkan menggunakan gelombang laut. Dia mengatakan sampai sekarang masih lebih ekonomis PLTA dan PLTU. Namun sebagai negara kepulauan yang mempunyai banyak pulau, energi seperti harus dan perlu dikembangkan untuk mengatasi krisis energi. (mar/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads