"Tidak hanya Jokowi, kinerja para aktivis yang berada dalam lingkaran Istana saat ini pun mengecewakan," kata pegiat dari ICW, Donal Fariz, kepada detikcom, Selasa (21/5/2019).
Pansel itu diketuai Yenti Ganarsih dengan wakilnya Indriyanto Senoadji. Adapun anggotanya adalah Harkristuti Harkrisnowo, Marcus Priyo Gunarto, Hamdi Moeloek, Diani Sadia Wati, Mualimin Abdi, Hendardi, dan Al Araf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penolakan nama-nama Pansel dilakukan oleh Pusako, Fitra Riau, Saka, Gerak Aceh, Perkumpulan Integritas, Bhakti UBH, dan Jikalahari. Ikut pula Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Koalisi ini terdiri atas Indonesia Corruption Watch (ICW), Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas, MCW, KRPK, SAHDAR Medan, GAK Lintas Perguruan Tinggi, Banten Bersih, dan MaTA Aceh.
"Disayangkan komposisi Pansel Capim KPK mengandung masalah serius. Ada nuansa bahwa Presiden lebih mempertimbangkan harmoni dan kompromi kepentingan elite dalam lingkaran terdekatnya daripada upaya yang sungguh-sungguh untuk memberantas korupsi," pungkas Donal. (asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini