"Kelompok ini dulunya JAD, cuma sudah pecah dan jauh lebih militan kelompok ini," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di lokasi penangkapan Pak Jenggot, RT 02 RT 03, Jalan Raya Bogor, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/2019).
Saat ini kelompok Pak Jenggot dipimpin oleh Firqoh Abu Hamzah, yang berada di Suriah. Dedi mengatakan kelompok teroris ini lebih terstruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok ini di dalam kelompok jaringan terorisme yang terstruktur, lebih dikenal dengan namanya Firqoh Abu Hamzah. (Apk Jenggot) pengikutnya Firqoh Abu Hamzah. Sementara Abu Hamzah sendiri saat ini masih di Suriah, dan kelompok ini memiliki rekam jejak aksi terorismenya, ada beberapa case yang terjadi," jelas Dedi.
"Yang pertama dia melakukan serangan terorisme dengan sasaran adalah Mapolres Surakarta. (Otak penyerangan Mapolres Surakarta) Ini kelompok ini, kelompok Firqoh Abu Hamzah," lanjut dia.
Kemudian Dedi juga mengungkapkan kelompok Firqoh Abu Hamzah terkoneksi dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang kala itu dipimpin Santoso alias Abu Wardah dan saat ini dipimpin Ali Kalora.
"Jejaring mereka adalah Mujahidin Indonesia Timur, kelompoknya Santoso yang ada di Poso. Terkoneksi ke sana kelompok ini," ungkap Dedi.
Polisi menangkap Pak Jenggot di sekitar rumahnya pada Jumat (17/5), pukul 15.30 WIB. Dia diduga terafiliasi dengan jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Di rumah tersangka, ditemukan sejumlah barang bukti dari bom jenis TATP atau dikenal juga dengan istilah mother of satan, hingga buku-buku jihad.
Warga mengenal Pak Jenggot sebagai warga asli setempat. Sehari-hari Pak Jenggot bekerja sebagai juru parkir di Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan sebuah pabrik. Pak Jenggot dikenal pendiam.
Polisi menyebut kelompok Pak Jenggot juga merencanakan aksi serangan bom pada 22 Mei mendatang, seperti kelompok teroris JAD lainnya. (aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini