"Mereka itu ada kebetulan ada sahur on the road secara bersama-sama kemudian ada sekitar puluhan orang ketika di depan vihara di Setiabudi itu mereka ada beberapa orang yang tertinggal. Namun ada kelompok lain yang melakukan sahur on the road juga yang mungkin ada ketersinggungan di situ sehingga akhirnya dianiaya. Salah satunya adalah korban yang meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Andi Sinjaya di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (28/5/2019).
Andi menyebut pelaku dan korban merupakan sama-sama peserta SOTR. Kelompok SOTR korban diidentifikasi berasal dari kawasan Jakarta Timur, sedangkan kelompok SOTR pelaku datang dari berbagai daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi juga membenarkan bahwa para pelaku penyerangan itu mengendarai motor dan membawa bendera hitam. Namun Andi menampik jika penyerangan tersebut direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
"Iya, tapi itu kan hanya atribut yang mereka gunakan. Tapi kita tidak melihat ini suatu gerakan berkelompok yang direncanakan. Tidak ada," ujarnya.
Terkait penyerangan ini, polisi telah menangkap empat orang. Mereka saat ini masih menjalani pemeriksaan. Polisi juga menyita senjata tajam yang masih terlihat bercak darah. Pemilik senjata tajam itu masih diburu polisi.
Sebelumnya, seorang peserta sahur on the road (SOTR) bernama Danu Tirta (16) tewas diserang gerombolan pengendara motor di Setiabudi, Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di depan vihara, Jalan Dr Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5), pukul 01.05 WIB. (knv/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini