Sindiran 'AHY Menteri Jokowi' Dibalas Satire 'Prabowo Menang'

Round-Up

Sindiran 'AHY Menteri Jokowi' Dibalas Satire 'Prabowo Menang'

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Mei 2019 02:31 WIB
Prabowo dan AHY (Foto: dok. BPN Prabowo-Sandiaga)
Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Demokrat terlibat saling sindir. Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Prabowo Subianto jadi headline perseteruan kedua partai tersebut.

Saling sindir ini dipicu pertemuan delapan kepala daerah yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019), yang turut dihadiri Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute AHY. Alkisah, Wasekjen Demokrat Andi Arief menyindir absennya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam forum tersebut.


"Di saat 02 klaim menang 62 persen dan kini versi revisi 54 persen dan 01 dinyatakan menang oleh quick count, AHY adalah orang yang pertama yang menyatakan sebaiknya semua pihak menunggu 22 Mei. Dia di-bully dan dituduh penghianat, hanya karena mengajak hidup benar," ujar Andi Arief di akun Twitter-nya, Kamis (16/5/2019). Andi membagikan cuitan ini kepada sejumlah wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai Gerindra, yang mengusung Anies di Pilgub DKI 2017, melontarkan pembelaan. Menurutnya, Demokrat terkesan memaksa Anies menghadiri pertemuan yang disebut mereka dihadiri 'orang yang ingin jadi menteri Jokowi'.


"Agak aneh orang Demokrat maksa-maksa Mas Anies untuk datang dalam pertemuan di Bogor yang terdiri dari kepala daerah pendukung Jokowi dan 'orang yang ingin jadi menteri Jokowi'," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Jumat (17/5/2019).

Demokrat tak terima dengan pernyataan Andre. Ketua DPP Jansen Sitindaon membalas.



Jansen membalas Andre dengan mengeluarkan jurus satire menyasar Prabowo. Dia mengungkit klaim kemenangan Prabowo Subianto.

"Kok jadi aneh pernyataan teman saya, Andre, ini ya. Mengatakan 'mau jadi menterinya Jokowi' segala. Salah benar diksi dia ini. Bukannya yang menang pemilu itu Pak Prabowo? Dengan fakta ini, gimana caranya mau jadi menteri Jokowi? Orang yang akan jadi presidennya Prabowo," kata Jansen.

Dia menyebut AHY memang menjadi fenomena dalam Pemilu 2019. Menurutnya, ke mana pun langkah Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu PD itu menapak, pasti akan jadi sorotan.


"Ke mana pun dia melangkah, selalu saja dicurigai dan dituduh salah. Padahal dia sedang mengajak kita hidup benar. Rakyat jangan diadu domba dan bila ada pihak yang merasa dirugikan, silakan ambil jalan hukum dan konstitusi," ucap Jansen.

"Bahkan terkait soal hasil pemilu setelah keluar klaim-klaim kemenangan 62 persen itu, Mas AHY yang pertama mengatakan baiknya mari kita tunggu real count tanggal 22 Mei. Dulu dia dituduh banyak orang, anak kecil. Sekarang di mana-mana legitimasinya dibutuhkan dan setiap gerak-geriknya diamati dan dianalisa, bahkan kadang dituduh macam-macam," Jansen menambahkan.
Halaman 2 dari 2
(gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads