"Kita mengusulkan untuk membuat tim gabungan pencari fakta, untuk mencari fakta kematian daripada rekan-rekan kita ini. Kalau di dalam negeri tetap dicuekin, kita harus bawa ini ke internasional supaya diperhatikan," kata anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Titiek Soeharto, saat memberikan sambutan dalam acara 'Gerakan Kedaulatan Rakyat' di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
"Kita ini kok kaya ngomong sama tembok. Setiap kali ngomong nggak didengerin, malah yang ngomong ditangkap," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menilai kecurangan dalam pemilu ini suatu bentuk pengkhianatan dan makar. Dia juga menyebut Pemilu 2019 ini memecah belah persatuan dan bangsa Indonesia.
"Pemilu curang ini adalah pengkhianatan terhadap bangsa dan negara, berarti makar. Pemilu ini membelah bangsa, ini kita terpecah belah, memecah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Kita ini dianggap orang bodoh. Dibohong-bohongi, dicurangi," ucapnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya itu juga menganggap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini gagal menjalankan demokrasi. Dia mengimbau rakyat bersatu untuk bergerak guna memerangi kecurangan.
"Bersatu, rapatkan barisan, menyatukan langkah kita untuk memerangi kecurangan ini. Kita perangi kecurangan ini untuk anak-cucu kita nanti. Kita harus senantiasa berdoa, kita yakin Allah bersama kita," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah petugas KPPS yang meninggal menyentuh angka 400 orang. Untuk petugas KPPS yang sakit melebihi 4.500 orang.
"Jumlah petugas KPPS yang wafat 486 orang," ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
Simak Juga 'Senin Depan, Nasib Laporan BPN soal Kecurangan Pemilu Ditentukan':
(zap/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini