Gus Muwafiq Ancam Presiden Terkait Azan dan LGBT

Gus Muwafiq Ancam Presiden Terkait Azan dan LGBT

Sudrajat - detikNews
Jumat, 17 Mei 2019 14:01 WIB
Gus Muwafiq (Foto ilustrasi: Edi Wahyono)
Jakarta -

KH Ahmad Muwafiq tak menolak bila dirinya disebut pendukung fanatik Presiden Joko Widodo. Sebab pada Pemilu Presiden 2014, dia mengaku ikut memilih Jokowi karena terpikat oleh penampilannya yang sederhana. Begitu mantan Walikota Solo itu terpilih secara demokratis, Muwafiq pun merasa harus ikut bertanggung jawab dan menghormatinya.

Ia mengaku tak habis pikir bila ada orang yang mencela, menghina, bahkan memfitnah Presiden Jokowi. Padahal Islam mengajarkan soal sopan-santun terhadap sesama, kepada pemimpin, orang yang lebih tua maupun yang lebih muda.

"Saya mesti bela Presiden saya dong kalau diolok-olok begitu. Beliau pemimpin saya, pemimpin Indonesia yang dipilih secara demokratis," kata Gus Muwafiq dalam Blak-blakan yang tayang di detik.com, Jumat (17/5/2019).

Salah satu fitnah yang kerap dikampanyekan kepada Jokowi adalah antiIslam dan suka mengkriminalisasi ulama. Padahal, kata Gus Muwafiq, proses hukum terhadap ustaz atau ulama tertentu karena memang yang bersangkut telah bertindak kriminal.

"Nggak ada negara yang berani mengkriminalkan ulama. Kalau ada negara yang berani kriminal ulama, saya yang turun," ujarnya.

Begitu juga dengan kampanye hitam yang menyebut pemerintahan Jokowi akan melarang azan bila kembali terpilih sebagai Presiden. Sebab bila hendak melarang azan kenapa harus menunggu terpilih kembali, sedangkaan saat ini sudah berkuasa. Informasi yang sebenarnya, pemerintah lewat Kementerian Agama ingin menata penggunaan pengeras suara agar lebih tertib. Aturan tentang hal ini sebetulunya justru telah ada sejak era 1978.

"Kalau azan dilarang, gak perlu banyak orang yang berdemonstrasi, cukup saya saja. Saya cari Presidennya. Kalau melegalkan LGBT, saya yang cari, gak perlu orang lain," kata Gus Muwafiq tegas.


Tonton Blak-blakan Gus Muwafiq: Islam, Politik, dan Seni:

[Gambas:Video 20detik]

Gus Muwafiq Ancam Presiden Terkait Azan dan LGBT
(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads