Isparianto dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya tiga hari setelah bertugas di TPS-nya. Awalnya, ia hanya mengeluh sakit perut karena masuk angin. Namun, selama beberapa saat, dia kemudian mengalami demam tinggi dan langsung dibawa ke puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit.
"Awalnya itu dia mengeluh tidak enak badan karena merasa masuk angin saja. Dia tidak mau ke puskesmas, tapi saya paksakan karena badannya sudah mulai demam tinggi. Sampai di puskesmas langsung dirujuk ke Rumah Sakit Salewangang," kata orang tuanya, Ismail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 10 hari dirawat di rumah sakit. Saya juga tidak tahu apa penyakitnya. Jelasnya, dia juga sudah di-roentgen dan disedot dari hidung. Mungkin dokter kasih tahu saya, tapi saya tidak tahu apa karena mungkin karena saya panik," lanjutnya.
Saat ini, jenazah Isparianto sudah disemayamkan di rumah duka di kompleks Perhubungan, Kelurahan Hasanuddin, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Rencananya, jenazahnya akan dimakamkan esok hari sembari menunggu kerabatnya. (gbr/gbr)