"Itu masih cerita nanti bulan Oktober. Saya rasa masih terlalu dini untuk berpendapat. Nanti kita lihat nanti pada waktunya," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir laki-laki dan perempuan tidak masalah, yang paling penting kompetensinya. Saya tidak melihat hal gender di Indonesia itu satu hal yang bisa jadi segregasi, yang penting itu kompetensinya. Banyak perempuan yang lebih hebat dari laki-laki. Jadi bukan karena gender, tapi karena kemampuannya," jelas Fadli.
Terkait dengan nama kader Gerindra yang akan menempati kursi pimpinan DPR, Fadli mengaku belum ada pembicaraan di partainya. Menurutnya, hal itu adalah kewenangan Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Kita ikuti aturan yang ada saja UU MD3. Belum (ada nama), saya kira itu urusan nanti Dewan Pembina," ucapnya.
Soal dorongan Puan untuk menempati kursi Ketua DPR itu sebelumnya datang dari NasDem dan PKB. NasDem memandang Puan punya kapasitas menduduki kursi pimpinan DPR.
Senada, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendorong Puan jadi Ketua DPR 2019-2024. Cak Imin menyebut barangkali Puan bisa mencetak sejarah dengan menjadi Ketua DPR perempuan pertama.
Sementara itu, PDIP mengatakan aspirasi tersebut rasional. "Dengan kriteria dan berbagai pertimbangan politik, prediksi yang menempatkan Puan Maharani sebagai calon terkuat Ketua DPR tentu saja sangat masuk akal," kata Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, kepada wartawan, Senin (13/5).
Puan sendiri membenarkan menjadi kandidat kuat dari PDIP sebagai Ketua DPR. Namun Puan menegaskan usulan itu belum menjadi keputusan partainya.
"Saya masih fokus jadi Menko PMK sampai akhir masa jabatan dan saat ini kan kita masih menunggu hasil real count suara pada tanggal 22 (Mei 2019). Jadi masih fokus pada hal tersebut. Belum ada pembicaraan di internal terkait penugasan atau posisi-posisi tertentu di tempat lain," kata Puan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (azr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini