Gelembungkan Suara Caleg Gerindra, 3 Petugas PPK Ulu Talo Ditangkap di DKI

Gelembungkan Suara Caleg Gerindra, 3 Petugas PPK Ulu Talo Ditangkap di DKI

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 14 Mei 2019 13:56 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detkcom)
Jakarta - Tiga petugas PPK Ulu Talo, Seluma, Bengkulu, diduga melakukan tindak pidana pemilu. Ketiganya ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan adanya penangkapan tersebut.

"Iya Subdit Jatanras Polda Metro Jaya hanya mem-backup Polres Seluma, Polda Bengkulu, karena ada permintaan bantuan pencarian," kata Kombes Argo saat dihubungi, Selasa (14/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya adalah Azis Nugroho (24) selaku Ketua PPK Ulu Talo, Arizon (43) selaku Sekretariat PPK Ulu Talo, dan Andi Lala (36) selaku Operator PPK Ulu Talo. Mereka ditangkap pada Senin (13/5) malam.

"Ditangkap di mal kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan," imbuhnya.


Ketiganya diduga melakukan tindak pidana pemilu. Bermula ketika pada Selasa (23/4), rapat pleno rekapitulasi suara dikirim PPK Kecamatan Ulu Talo ke Kabupaten Seluma dan sertifikat hasil perhitungan suara oleh PPK selesai di-print out pada Rabu (24/4).

Hasil print out itu ditandatangani oleh saksi parpol. Kemudian DA1 dibagikan untuk para saksi dan Panwascam Ulu Talo.

Hingga pada Senin (29/4) data tersebut diterima oleh saksi dan Panwascam, tetapi ketika di-cross check terdapat perbedaan hasil antara hasil perolehan pada saat pleno dan salinan jumlah perolehan pada Salinan DA 1. Perbedaan tersebut terdapat pada partai Gerindra dan calon legislatif partai tersebut.

Perbedaan mencolok tersebut terdapat pada perolehan caleg atas nama dr Lia Lastaria dengan perolehan suara pada rekap DA Pleno sejumlah 185 suara, tetapi pada salinan DA 1 menjadi 1.137 suara. Kasus ini kemudian dibawa ke sentra Gakkumdu setempat.



Nasib Para Menteri yang Nyaleg:

[Gambas:Video 20detik]

(mea/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads