"Kan Bu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) bersama BPIP sudah ke Pak Jokowi untuk mengajukan konsep tentang kabinet zaken. Kabinet zaken itu basisnya kompetensi, kapasitas, kapabilitas, dan itu saya pikir pas," kata Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dimintai konfirmasi, Senin (13/5/2019).
Menurut Eva, seorang menteri yang akan bergabung di kabinet Jokowi untuk periode kedua harus menteri harus mengerti dan paham bagaimana memasukkan Nawacita ke dalam program kerjanya. Dia mencontohkan isu perempuan di program Nawacita yang menjadi perhatiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Eva, kabinet zaken yang berasal dari para profesional di bidangnya memungkinkan generasi milenial untuk terjun ke dalam kabinet. Namun yang lebih ditekankan dalam kabinet zaken adalah orang yang memiliki kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas, bukan karena sosoknya yang berasal dari milenial.
"Jadi maksudnya lebih luas kan kalau zaken (kabinet) itu tadi, berbasis pada kompetensi. Jadi muda tua, laki perempuan go a head you show, karena Nawacita-nya sudah keluar tinggal siapa yang bisa mencapai output yang ada di Nawacita itu yang kemudian diteliti," jelasnya.
"Zaken (kabinet) itu lebih fair daripada berbasis pada umur, jangan sampai kalau umur terus kemudian nggak ngerti Nawacita," lanjutnya.
Eva juga mengungkapkan bahwa PDIP memiliki banyak kader dari generasi muda yang memiliki kompetensi di bidangnya. Dia pun menyebut banyaknya caleg dari PDIP pada Pileg 2019 yang berhasil lolos ke Senayan.
"Lihat saja yang daftar, dan 30 persen yang masuk ke caleg kan orang-orang anyar, orang-orang baru usia muda, jadi menurutku PDIP tidak kekurangan stok, karena pada posisi yang diuntungkan elektabilitasnya paling tinggi. Misalkan ya PSI yang mengklaim banyak orang muda ke dia, ternyata kan paling banyak menurut Kompas kan ke PDIP orang mudanya," ungkapnya.
Namun Eva tidak menyebutkan siapa di antara generasi muda dari PDIP yang siap masuk ke dalam kabinet Jokowi untuk periode kedua. "Siapa pun bisa dipanggil oleh Ibu (Megawati) nanti untuk disetor ke Pak Jokowi," tuturnya.
Isu soal menteri berusia muda di Kabinet Jokowi sempat diutarakan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate. Dalam pertemuan di Menteng lalu itu, ia menyebut ada pembahasan soal regenerasi kepemimpinan para menteri atau calon menteri dari tokoh-tokoh muda.
"Dibicarakan bagaimana regenerasi kepemimpinan para menteri atau calon menteri yang masih segar-segar, tokoh-tokoh muda untuk melibatkan ke dalamnya. Tapi kami tidak ngomong soal bagi-bagi kekuasaan," kata Johnny.
Meski begitu, Johnny mengatakan belum ada kandidat nama menteri-menteri milenial yang disebutkan Jokowi. Koalisi Jokowi disebut menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi mengenai siapa saja yang akan mengisi kabinet di periode kedua nanti.
"Nama anggota kabinet belum dibicarakan secara detail. Gambaran umum saja. Koalisi TKN memegang prinsip 'presidential prerogative rights' dalam sistem presidensial yang kita anuti. Mudah-mudahan ada menteri dari kalangan muda," ucap Johnny, terpisah.
Soal Kabinet Zaken, Ma'ruf: Politik Ada, Profesional Ada (nvl/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini