"Saya pribadi sedih saja dan prihatin. Karena kan kalau seperti ini kan 20 tahun lagi dia akan duduk di kepemimpinan nasional. Yang sekarang masih di tahap masyarakat lapis demi lapis. Kalau kaya begini mentalitasnya, mau dibawa ke mana bangsa kita," kata Hendropriyono di Jl Widya Chandra, Jakarta, Senin (13/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi yang diarahkan ke Presiden. Bilang dipenggal meski tidak dipenggal beneran. Tapi itu tidak senonoh untuk seorang anak, apalagi yang telah berusia 27 tahun," ujarnya.
Hermawan sebelumnya dicari polisi setelah videonya tersebar di media sosial. Dalam video itu, Hermawan mengenakan topi dan mengancam akan memenggal kepala Jokowi.
Baca juga: Jokowi Sabar Hadapi Ancaman Penggal Kepala |
Video itu diambil saat Hermawan mengikuti demo di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/5) lalu. Video tersebut kemudian viral. Atas dasar video tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Tim Subdit Jatanras yang dipimpin oleh AKBP Jerry R Siagian kemudian berhasil menemukan Hermawan di Parung, Bogor.
Hermawan mengaku emosional sehingga mengucapkan kata yang tidak sepantasnya. "Di situ saya emosional, saya ngakuin salah," kata Hermawan dalam sebuah video. (tsa/imk)