"Enam belas orang yang satu per satu, sambung-menyambung, akhirnya mengalami muntah-muntah kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," kata Ustaz Bernard Abdul Jabbar, Sabtu (11/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut apa yang kita dapat laporan dari lokasi mereka rata-rata muntah-muntah, sakit perut setelah konsumsi makanan yang memang sengaja ditaruh di tas koper yang memang sudah ada barang bukti ditemukan. Setelah ditanya, mereka kemudian yang itu langsung lari dan kabur," ucapnya.
Namun Bernard belum bisa memastikan penyebab pasti para peserta tersebut muntah-muntah hingga dibawa ke RSCM. Bernard menyebut timnya sedang mengumpulkan bukti-bukti sebelum melapor ke polisi.
"Kita kan belum apa namanya, belum memperoleh laporan hasil investigasinya, apa itu memang sengaja dibawa, atau mungkin makanannya memang sudah kedaluwarsa ataupun sengaja mungkin dicampur zat-zat tertentu. Ini kita belum mendapat kepastian yang pasti," ucapnya.
"Ini dalam waktu dekat pokoknya, tapi sedang diinvestigasi. Kita akan mengumpulkan dulu dari tim yang ditugaskan untuk mencari bukti yang ada, termasuk bekas makanan yang kemarin mereka sempat makan," sambungnya saat ditanya soal pelaporan peristiwa ini ke polisi.
Hingga pukul 10.00 WIB hari ini, menurut Bernard, ada lima peserta aksi yang masih dirawat di RSCM. Mereka yang dirawat disebutnya mengalami muntah-muntah lebih parah dari yang sudah pulang.
"Yang saya dengar kabar jam 10 tadi itu masih lima orang yang masih dirawat. Yang lain sudah pulang, karena ada yang memang parah, termasuk dari emak-emak relawan yang sempat makan itu masih dirawat ya di RSCM," ucapnya. (haf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini