"Beda ya antara hashtag dan gerakan. Hashtag-nya saya tidak pakai lagi saya pribadi, tapi 2019GantiPresiden sudah jadi gerakan. Yang lainnya silakan mau ikut saya boleh, nggak ikut saya juga nggak kenapa karena saya bukan pemimpin gerakan itu," kata Mardani di Media Center Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jl Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Saat dimintai konfirmasi soal nyanyian 2019GantiPresiden, Mardani mengaku suka lagu tersebut. Bahkan ia mengaku pernah dipasang sebagai nada dering pada ponsel miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya suka, lagunya enak. Tapi jangan dimaknai sebagai kampanye gitu karena kampanyenya per 13 April sudah selesai. Kalau itu bagian dari spirit gerakan, buat saya sah-sah saja. Saya kemarin di DPR ringtone-nya lagu itu," ujarnya.
Sebelumnya, lagu '2019GantiPresiden' dinyanyikan Wakil Ketua BPN Neno Warisman dan penyanyi yang menciptakannya, Sang Alang. Mereka bernyanyi di mobil komando di depan gedung Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Terkait hashtag 2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera pernah menyebut tagar tersebut sudah tutup buku. Mardani mengaku menghormati hasil Pilpres 2019 nanti siapa pun pemenangnya.
"Contoh nih saya dikenal penggagas hashtag 2019GantiPresiden. Per 13 April, saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Sekarang apa lagi, sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal," ujar Mardani, Jumat (3/5). (yld/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini